Rabu, 22 Juni 2011

Selamat Datang ditehnologi Cahaya Abad-23


Teknologi  ini merupakan adopsi dari teknologi zaman kerajaan. Yang di tulis ulang oleh seseorang yang mampu menyamakan frekwensi nya dengan frekwensi abad 401 SM. Konsep hidup dengan usia yang relative panjang. Terpendek 350 tahun. 

Teknologi yang kita bawakan ini merupakan teknologi virus dan bakteri.  Dengan memanipulasi frekwensi virus berdasarkan kandungan atmosfer pada satu saat. Kandungan yang merangkum seluruh kejadian alam semesta pada saat itu dan waktu itu.

Dengan konsep tiada atmosfer yang tetap.  Maka kandungan virus tiap seper second pun terus terupdate oleh peristiwa bentukan manusia dan bentukan alam itu sendiri. Itu berlaku bagi semua makhluk di muka bumi. Konsep pemusnahan masal dengan meminjam tenaga  alam, mungkin lebih bisa dikatakan evaluasi oleh alam untuk memilih siapa yang kuat dan selaras dengan alam lah yang mungkin keluar sebagai pemenang untuk tiap evolusi.

Kemampuan evolusi manusia oleh alam banyak bentuknya. Retakan palung bumi, ledakkan gunung, tsunami, angin puyuh, kekeringan, banjir, rob. Hanya bersumber pada inti magma bumi dan matahari. Pergeseran jalur matahari akan mengakibatkan komposisi puncak gunung akan berubah. Dan perubahan itu akan berdampak pada aktifitas magma dalam gunung, sehingga aktif.

Belum lagi aktifitas bakteri dan virus primitive yang terus di bangkitkan dengan explorasi. Mercuri, timbal, virus dan bakteri yang tidur oleh gaya tarik bumi dan angkasa selama periodic tetap berada di jalurnya, matahari menjadi penyeimbang  tekanan antara gravitasi bumi  oleh inti magma bumi  dan gravitasi angkasa oleh matahari.

Dengan bergesernya jalur edar matahari, akan mengakibatkan bergeser pula tekanan gravitasi bumi dan gravitasi angkasa. Dengan bergesernya tekanan gravitasi 2 arah akan mengakibatkan, Aktifitas bakteri dan virus akan meningkat. Peningkatan aktifitas ini di picu oleh bahan bakar magma yang diproduksi oleh manusia. Limbah udara dengan kompleksitas pepohonannya sebagai penyeimbang dari tekanan gravitasi tersebut. Mercuri.


Dengan kondisi dingin karena aktifitas pohon dalam bernafas. Akan menyebabkan bentur an  antar sinar matahari dapat di perlemah sehingga suasana terasa nyaman. Akan tetapi dengan melemahnya daya dingin pepohonnan dan wilayah yang terbuka semakin banyak, akan mengakibatkan bentur an antar sinar  akan saling menguatkan. Efek rumah kaca.

Dengan peningkatan efek rumah kaca. Setiap kenaikan suhu udara 0,5 0c akan menyebabkan penurunan hasil  produksi pangan kurang lebih 2 ton sekali panen. Sedang kenaikan penduduk sangat cepat dengan di dukung oleh semakin meningkatnya harapan hidup manusia. Dengan jumlah penduduk yang semakin meningkat maka akan terjadi kebalikan dari pertanian. Merosotnya pertanian dan mahalnya harga pangan.

Perbandingan terbalik ini akan memicu kreatifitas manusia untuk memacu produksi dengan “ memperbaiki “ unsur  hara tanah. Alih alih memperbaiki justru merusak sumber pangan generasi berikutnya. Sehingga tanah pertanian akan semakin berkurang produktifitasnya sedangkan kebutuhan akan terus meningkat.

Percepatan produksi pangan yang di pacu oleh manusia akan menghasilkan kelahiran hama tanaman yang tidak tepat waktu. Sebenarnya alam telah memproduksi pada saat missal hama walang sangit atau ulat maka alam akan memproduksi burung pemakan. Percepatan oleh manusia sangat berdampak luas pada alam. Dengan kesalahan komposisi tersebut muncul jenis jenis kerusakan baru yang diciptakan oleh manusia untuk melawan yang dihasilkan oleh alam.

Pestisida. Yang disemprotkan baik ketanah untuk menghilangkan rumput maupun dikatakan sebagai penyubur  tanaman akan menghasilkan tanah yang pelan pelan akan mati. Kematian tanah produktif dan kelangkaan pengetahuan untuk mengelola tanah secara segaris dengan alam dan ketidak pedulian para pemikir akan mengakibatkan urbanisasi besar besaran ke kota.

Kematian tanah akan memicu penggunaan secara besara besran penyubur dan pestisida fabrikasi sehingga akan memperparah beban tanah dalam menghasilkan apa apa yang dibutuhkan.berkurangnya bakteri pengurai tanah secara perlahan akan mati suri dan pengeluaran petani akan semakin besar dan pada saat panen terjadi penurunan penghasilan, karena ulah sebagaian spekulan dan virus.

Kompleksitas masalah kota ini akan bertambah dengan semakin meningkatnya jumlah kriminalitas. Peran virus disini sangat penting, virus yang diproduksi oleh sinar matahari akan terus berkembang bersama dengan aktifitas lingkungan setempat. Virus akan berduet dengan pestisida. Akan berduet dengan urea. Akan berduet dengan sampah.

Aktifitas virus yang berlebihan akan berefek buruk pada manusia. Bentur antar sinar matahari yang secara langsung berkembang kesegala arah, karena virus merupakan hasil  sinar maka percepatan virus untuk berbiak sangat cepat pada saat terjadi bentur antar sinar.

Kemampuan adaptasi virus sangat cantik. Ada bakteri tentu ada virus. Kemampuan biak virus dan kemampuan urai bakteri merupakan dua unsur kehidupan yang perlu di perhitungkan. Bila dalam tubuh ada kematian sel pasti ada  regenerasi sel. Demikan juga alam membentuk. Pada saat terjadi kematian bakteri  tanah karena pemakaian urea yang berlebihan dan dilakukan selama bertahun tahun sehingga merusak biota tanah yang akan menyebabkan kekeringan. Maka ada pertumbuhan virus yang signifikan. Di awali dengan suhu udara yang sedikit demi sedikit meningkat. Yang terbaca global warming.

Kemampuan serap tanah  terhadap sinar martahari yang rendah, sehingga terjadi bentur antar sinar, bangunan bangungan yang kurang ramah lingkungan akan menyebabkan efek rumah kaca, belum biak virus yang di produksi oleh cahaya sinar matahari, jalan jalan aspal yang memanjang di seluruh dunia tanpa ada penghijauan disekitarnya menjadikankompleksitas masalah yang ada di sekitar kita. 

Pembunuhan masal yang telah direncanakan oleh manusia mendekati kenyataan. Tuhan nggak ada hubungannya dengan ini.  Peningkatan aktifitas virus yang terus menerus, limbah udara yang semakin padat,  mercuri yang di hasilkan semakin tinggi, ketinggian timbal yang di produksi oleh asap pabrik maupun kendaraan, sungai sungai yang tercemar, sehingga bakteri dibantu oleh matahari memprouksi virus dari berbagai sungai. Mengakibatkan muncul penyakit penyakit yang di minta oleh manusia.

Kepedulian terhadap lingkungan yang rendah mengakibatkan efek domino dimana mana. Itu semua terjadi di semua Negara. Makan makanan yang telah tercemar udaranya, tanah yang telah teracuni zat kimia, hasil yang masih di olah secara kimia, pola pikir yang cenderung serba cepat, gaya hidup yang serba lambat dengan sedikit aktifitas fisik, akan menyebabkan harapan sehat sangat rendah. Meskipun boleh dikatakan harapan hidup meningkat oleh meningkatnya kesadaran masyarakat dan bagusnya kesehatan. Tapi angka produktifitas menurun drastis. Pengangguran meningkat

Dengan semakin rusaknya lahan pertanian dan sempitnya lahan pertanian yang di rubah menjadi perumahan dan pabrik, menjadikan kesenjangan akan semakin meningkat. Dikarenakan negeri kita adalah negeri agraris, yang kehidupannya sangat tergantung oleh pertanian, maka sangat pentinglah kita memperkuat teknologi pangan berbasis kompetensi pangan.

Dikarenakan rendahnya produktifitas tanah, dan mahalnya produk yang diharapkan mampu menjawab kebutuhan kesehatan, maka dikemas ulanglah teknologi masa lalu untuk menjawab kebutuhan pangan masa yang akan datang. Teknologi Organik dan pertanian diatas beton, mungkin merupakan jawaban yang tepat.

Jenis organic yang beragam dan tidak adanya panduan  yang tepat menjadikan pemahaman orang tentang organiik pun beragam.  Akan tetapi dunia barat yang telah memakai standart baku kesehatan, mereka paham mana yang organic mana yang  dikatakan organic.

Teknologi yang sangat tinggi dengan angka hidup sehat yang tinggi bila dipadukan dengan insting hidup sehat akan menjadikan mereka panjang usia.  Daya beli masyarakat menengah keartas yang semakin pilih pilih untuk bisa menikmati hidup lebih lama semakin meningkat. Itu merupakan segmen pasar kecil yang besar.

Konsep teknologi berbasis cahaya

Dengan perpaduan antara bakteri dan virus yang seimbang maka terciptalah karya agung mereka. Manusia.  Dengan mengambil contoh tersebut diatas maka teknologi ini pun akan membahas makanan bagi virus dan bakteri dalam tubuh manusia. Dengan asumsi bahwa makanan adalah sebuah kebiasaan manusia.

Bila dalam konsep jawa seluruh unsur pendukung hidup ada di udara, maka kita berusaha menciptkan tanaman yang berorientasi makanannya adalah udara.  Benar.  Tanah hanya tempat pijakan mereka untuk berdiri dan dikatakan hidup.

Konsep tersebut telah berhasil, kira kira 8 tahun yang lalu Penelitian demi penelitian yang sangat menghabiskan biaya telah dilakukan. Dengan konsep tumbuhan dan hewan serta manusia makan makanan yang berbasis udara, yang terjadi adalah komposisi virus dan bakteri yang  sempurna, yang ada pada tumbuhan.

Organic  kita beda dengan organic yang lain. Organic kita menganut konsep jawa kuno yaitu  ( organ )  I ) K ) yang dalam bahasa  sandi maharesi  jawa berarti organ yang dituju oleh partikel. Dimanakah partikel yang terbanyak. UDARA. Sehingga dengan memakan makanan dari komposisi ini diharapkan penyembuhan dengan berbasis  alam akan semakin maju. Benar,  manusia mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan diri, asal mereka memahami itu dan mereka memahami apa yang dimakan.

Makan makanan yang masih berbasis material bumi ( tanah ), akan rawan menimbulkan racun dalam tubuh. Sedangkan syarat hidup sehat adalah kematian sel yang terjadi harus tersupport oleh regenerasi sel yang sempurna. Kerawanan itu akan berdampak bukan hanya pada tubuh. Akan tetapi lebih cenderung  berdampak pada pola pikir dan daya tangkap mereka terhadap pemahaman suatu masalah.

Pemahaman dan rendahnya daya tangkap akan mengakibatkan kekacauan demi kekacauan yang berdampak pada pembantian pada kaum yang terpinggirkan. Atas nama membuat kekacauan / demi ketertiban dan kebersihan.

Pentingnya  zat pangan yang bagus bagi tubuh sangat berpengaruh pada alam semesta. Kecintaan mereka pada ketenangan dan keteduhan membuat alam semesta ini berjalan dengan baik. Bukan dengan exploitasi.  Perjalanan alam semesta ini akan memasuki babak baru dalam penataan dan pemilihan manusia.

Bahan bakar manusia yang sesungguhnya adalah oksigen. Bukan makanan yang kita makan selama ini. Makanan  hanya sebagai pelengkap. Apalagi yang mengandung unsur pengawet, pewarna dan pemanis akan berdampak sangat besar bagi tubuh karena mereka zat asing. Yang berusaha diproses oleh tubuh dan hasil olahan bisa diendapkan dan bisa di jadikan satu oleh tubuh, tapi ada unsur  dominan disana. Seperti diketahui seperti kanker, tiap manusia pasti mengidap hanya dalam kadar potensi untuk menjadi yang sebenranya sangat ditentukan ooleh manusianya sendiri. Semua punya potensi untuk penyakit apapun.

Indahnya kehidupan dengan zat hidup  didalamnya seakan lenyap bila pikiran dan hati kita mengiyakan saat kita sakit apapun. Zat hidup itu seakan di telan oleh penyakit yang di hiperbolikkan oleh pikiran dan perasaan sehingga akan berakibat fatal pada aktifitas tubuh si inang.

Kembali pada terapan teknologi cahaya. Dengan teknologi bakeri untuk menjinakkan keganasan virus yang terus diproduksi oleh lingkungan sekitar dan sengaja diciptakan untuk pemusnahan masal oleh segelintir manusia, maka teknologi ini diharapkan mampu menahan laju virus itu. Teknologi bakteri yang digunakan untuk menaklukkan virus, diadopsi dari perkembangan biak bakteri waktu malam hari untuk menetralisir virus pada siang hari, sehingga di dapat kandungan oksigen yang  tinggi saat proses itu terjadi.

Proses terjadinya teknologi bakteri untuk meredam biak virus yang dihasilkan oleh cahaya akan mempengaruhi komposisi bakteri dalam tubuh manusia disamping alam semesta. Komposisi yang seimbang akan bertahan hidup dibawah baying baying anomali iklim. Sedangnkan komposisi yang tidak seimbang akan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

Pertarungan antara bakteri dan virus ini akan berimbas pada komposisi electron dan neutron dialam semesta. Dengan percepatan gerak dari keduanya, dan dengan kecepatan tinggi berpindah tempat akan mengakibatkan angin puting beliung  di bebrapa daerah yang minus dan dituju oleh angin.

Komposisi electron yang diwakili oleh virus dan neutron yang diwakili oleh bakteri  terus menciptakan varian varian baru untuk ber-evolusi. Kemampuan percepatan evolusi penghuni awal alam semesta inilah yang perlu diwaspadai. Gerak mereka yang serba aerobic inilah yang menakutkan. Bila ada suatu yang minus disitu akan sesegera mungkin di biakkan oleh mereka dengan paduan yang berlipat. Mungkin kita menamakan radioaktif. Karena efek samping yang dihasilkan oleh varian baru tersebut.

Efek radioaktif inilah yang kita adopsi untuk mengembangkan teknologi yang akan menjawab kebutuhan zaman. Pengurangan jumlah penduduk di muka bumi ini oleh sebab apapun, akan berdampak pada pola penyebaran penyakit yang baru. ( seperti tsunami, gempa, banjir, gesernya matahari.)

Perlunya kita mempunyai teknologi yang aerobik adalah untuk menjawab keebutuhan kesehatan di bawah anomaly iklim yang masih akan berlanjut terus tanpa henti sampai 2041. Dengan melihat kebutuhan masa depan yang sangat potential pembunuhan atas nama penyakit. Maka berakrab ria dengan virus dan bakteri adalah pilihasn utama. Tanah yang teracuni baik oleh limbah pabrik, paparan virus cahaya simnar matahari, mercuri akan merupakan pilihan yang paling akhir untuk membuat makanan.

Demikian juga makanan yang dari sintetis. Pada saat virus dan bakteri dalam tubuh mencari keseimabangan. Maka organ yang terlemah akan terampas hidupnya. Dengan kerjasama yang harmonis pada saat tubuh itu sehat, apabila salah satu organ terampas maka haapan hidup itu semakinmenipis. Hanya orang yang berpunya yang mampu menunda kematian. Bagi orang yang tidak punya kematian adalah sahabat dekat yang paling tidak diharapkan kehadirannya.

Itulah perlunya makanan sehat berbahan dasar virus dan bakteri. Yang diproses oleh  dedaunan menjadi klorofil dan sumber pangan tubuh tanaman. Sehingga sangat minim sekali unsur hara tanah yang tercemar. Dengan demikian sifat aerobic virus dan bakteri yang keluar masuk melalui udara yang kita hisap dapat menemukan tempat bahwa tubuh kita mampu adaptasi terhadap perubahan iklim. Pola bertahan yang dilakukan sebagian hewan purba pada masa lalu.

Tanah hanya tempat berpijak bukan tempat mencari makan merupakan dasar  teknologi cahaya ini. Kenapa kami menamakan teknologi cahaya karena teknologi ini berasal dari teori pembuatan virus dan bakteri tahun 601 masehi yang tercantum pada candi Borobudur.

0 komentar: